1/10/2009

Antena Wajan...??


Sulit dipercaya, wajan dan paralon bisa dijadikan sebagai pemancar internet. Namun, belum lama ini, tiga siswa kelas dua Sekolah Menengah Pertama Alam Ciganjur, Jakarta Selatan, telah membuktikannya. Bayangkan, hanya bermodalkan wajan penggorengan bekas, paralon dan kabel, mereka merancangnya menjadi antena penangkap sinyal internet dengan pohon kelapa sebagai menaranya.




Di atas pohon kelapa itu terdapat rangkaian sebagai antena yang boleh percaya boleh tidak digunakan sebagai akses internet. Ide tentang antena wajan yang diberi nama Wajanbolic itu diketahui siswa Sekolah Alam saat mengakses internet. Bermodalkan kemauan, dirakitlah sebuah wajan, pipa paralon yang dilapisi kertas aluminium foil itu lantas dihubungkan dengan sebuah kabel ke komputer.

Selama proses perakitan Aldan dibantu kedua temannya. Mereka juga mendapat bimbingan dari pakar teknologi informasi kerakyatan, Onno W. Purbo dan Stefen Yauwanta. Maka, antene penangkap sinyal internet kreasi siswa Sekolah Alam itu tercipta. Dengan menggunakan antena wajan, biaya pemakaian internet akan jadi jauh lebih murah. Bahkan, kemungkinan untuk membuat internet jadi gratis bukan sesuatu hal yang mustahil.

Kecepatan akses internet menggunakan antena wajan tak berbeda dengan antena biasa. Namun, kendala yang ditemui ketika seseorang menggunakannya adalah keterbatasan panjang kabel untuk menghubungkan antena dengan komputer. Nah, ide tentang antena wajan itu memang cukup menginspirasi. Apalagi, memanfaatkan barang bekas dengan maksimal.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV) Baca berita sebenarnya.

"Kalau semua pakai antena wajan ini, mungkin internet di Indonesia akan lebih murah :d."
ReadMore...

Darah Palestina.....!!

Maaf kalau saya agak melenceng dari topik blog saya, tapi saya sudah tidak tahan lagi dengan kebiadaban israel, yang saya anggap sebagai setan, lebih parah dari teroris...!!


Israel terus melakukan serangan brutalnya dari darat dan udara. Pasukan-pasukan Zionis itu makin menunjukkan kebiadabannya karena dengan sengaja menembaki warga sipil bahkan wartawan yang sedang melakukan tugasnya di Jalur Gaza.

Israel sudah mengisyaratkan untuk melanjutkan perang setelah rezim zionis itu menolak resolusi yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB hari Jumat kemarin.

Sampai hari ke-14, jumlah warga Palestina yang gugur syahid mencapai 800 orang dan yang luka-luka mencapai 3.125 orang. Dan sampai detik ini, pihak Mesir sebagai negara terdekat dengan wilayah Gaza masih tidak mau membuka perbatasan Rafah agar bantuan bisa masuk dan warga Gaza terutama anak-anak dan perempuan bisa keluar dari zona perang di Gaza. Presiden Mesir Husni Mubarak masih menunjukkan sikapnya yang telah mempermalukan umat Islam sedunia, karena menolak membuka perbatasan untuk membantu saudara-saudara Muslimnya di Jalur Gaza.

Kekejian pasukan Zionis sudah tidak terbantahkan lagi. PBB menerima laporan pembantaian yang dengan sengaja dilakukan pasukan Zionis Israel di desa Zeitun yang menyebabkan 30 warga sipil kehilangan nyawa.

Laporan PBB mengutip pengakuan dari korban yang selamat menyebutkan, pada tanggal 4 Januari pasukan Zionis mengumpulkan sekitar 110 warga Gaza ke dalam sebuah rumah di desa Zeitun dan menyuruh mereka untuk diam di dalam rumah. Tapi sehari kemudian, tepatnya hari Senin kemarin,pasukan Zionis menembaki rumah itu berulangkali sehingga 30 orang di rumah tersebut gugur syahid.

Seorang petugas PBB menyebut tragedi pembantaian ini sebagai tragedi paling mengerikan sejak militer Zionis melancarkan serangannya ke Jalur Gaza dua pekan yang lalu. "Mereka yang selamat, berjalan sepanjang dua kilometer ke jalan Salahudin sebelum akhirnya dievakuasi ke rumah sakit. Tiga anak-anak, salah satunya bayi berusia lima bulan meninggal ketika tiba di rumah sakit," kata pejabat PBB itu.

Meysa Fawzi al-Samouni, perempuan Palestina berusia 19 tahun yang selamat dari tragedi pada organisasi HAM Israel B'Tselem membenarkan bahwa tentara-tentara Zionis menempatkan sejumlah warga Gaza ke dalam sebuah bangunan sebelum mereka semua ditembaki.

Ia mengatakan, warga yang gugur maupun luka-luka masih berada di lokasi di bangunan itu, di bawah reruntuhannya akibat tembakan misil-misil Israel.

Korban selamat lainnya, Ibrahim Samouni, 13, mengalami luka di bagian dada dan kakinya. Ibrahim mengungkapkan, ia mencoba menyelamatkan tiga adik-adiknya dan berusaha menolong satu orang dewasa yang luka-luka dan tergeletak diantara jenazah. Sementara ibu Ibrahim sendiri syahid dalam insiden tersebut.

Kedepan diharapkan untuk kita bersatu menghadapi KAUM NAJIS ini, kalau perlu kita hapuskan mereka dari peta atau bahkan dari bumi ini.

dan untuk rakyat palestian,kami selalu berdoa untukmu....!!


ReadMore...